Kompas TV video vod

Manfaatkan Penjualan Online, Galeri Batik di Lampung Mampu Bertahan di Masa Pandemi

Kompas.tv - 26 Februari 2022, 16:35 WIB
Penulis : Natasha Ancely

KOMPAS.TV - Dengan memanfaatkan pemasaran secara daring sebuah galeri batik di Lampung mampu bertahan di tengah pandemi covid-19.

Produksi batik dan penjualannya bisa berlangsung baik sehingga tidak ada satu pun karyawan yang dirumahkan.

Selain terkenal dengan kain tapisnya, bumi ruwa jurai juga dikenal memiliki batik tersendiri yang menonjolkan nilai budaya khas Lampung.

Salah satu galery batik yang tetap eksis ditengah pandemi saat ini ialah galery batik siger yang ada dikawasan jalan bayam kecamatan kemiling kota bandar Lampung.

Pada umumnya, pembuatan batik siger tak jauh berbeda dengan proses pembuatan batik lainnya.

Yakni mula-mula menggambar pola sesuai motif yang telah ditentukan. Lalu, membatik dengan canting dan masuk proses pewarnaan hingga finishing.

Usaha batik siger Lampung ini sudah berdiri sejak tahun 2008 milik Laila Al Husna yang juga dibantu sejumlah ibu rumah tangga dan kalangan remaja.

Dalam perjalanannya, batik siger Lampung tidak hanya mampu menembus pasar lokal melainkan juga ke kancah internasional dan menoreh banyak prestasi melalui berbagai pameran yang diselenggarakan disejumlah negara.

Agar tidak begitu terdampak ditengah kondisi sulit akibat pandemi. Laila Al Husna pemilik galery batik siger Lampung melakukan pemasaran secara online dengan memanfaatkan teknology digital, yang ternyata hasil penjualan masih terbilang stabil dan tidak ada satupun karyawan harus dirumahkan.

Hal ini tentu sangat membantu perekonomian setiap karyawan yang semula membatik hanya sebagai kegiatan sampingan namun kini justru menjadi salah satu mata pencaharian tetap yang menjanjikan ditengah pandemi.

Untuk harga yang ditawarkan, batik siger Lampung membandrolnya dengan harga berkisar Rp 250 ribu hingga jutaan rupiah perlembarnya, tergantung dari jenis, motif, dan kerumitan pembuatan yang dalam sebulan usaha batik ini mampu meraup omzet sekitar Rp 200 juta.




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x