PURWOREJO, KOMPAS.TV - Untuk menuntaskan permasalahan di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyatakan secepatnya akan menggelar pertemuan dengan warga Wadas yang kontra.
Sementara itu, untuk mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya Wakil Ketua DPRD Jateng dari Fraksi PKB, Sukirman menyebut akan membentuk tim khusus.
Dalam kasus penolakan pembukaan tambang batu andesit di Desa Wadas, Pemkab Purworejo mengaku telah melakukan sejumlah langkah.
Memasuki hari ketiga, pengukuran tanah di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah terus dilanjutkan.
10 tim dikerahkan dari BPN, dikawal ketat personel TNI dan Polri.
Diperkirakan pengukuran tanah untuk pengerukan bahan pembangunan waduk atau bendungan, dapat segera rampung.
76 bidang tanah ditargetkan selesai diukur di hari ketiga.
Baca Juga: Warga Kontra di Wadas: Tanaman Diambil, Hutan Dibabat, Masa Depan Kami Bagaimana
Di luar itu, BPN Purworejo menyebut, sudah 270 bidang tanah yang diukur, dari 346 target.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan pengukuran tanah dilakukan pada bidang tanah milik warga yang sudah setuju.
Ganjar pun sudah menemui sebagian warga Desa Wadas.
Namun Ganjar juga mengaku akan menggelar pertemuan kembali.
Kali ini dengan warga yang selama ini menolak penambangan batu andesit untuk pembangunan bendungan.
Dalam program Rosi, Kamis (10/02) malam Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga berdialog dengan salah seorang perwakilan warga, Yayak Yatmaka yang menolak rencana penambangan di Desa Wadas.
Yayak Yatmaka aktivis di era Orde Baru ini, juga mengungkapkan kejadian sebelum Gubernur Jawa Tengah menyambangi Desa Wadas, untuk menggelar pertemuan dengan warga Desa Wadas.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.