JAKARTA, KOMPAS TV – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meluruskan simpang-siur perihal yang terjadi di Desa Wadas pada 8 Februari 2022.
Bagi Ganjar, tidak ada intimidasi yang dilakukan pada puluhan warga yang dibawa ke kantor polisi. Ganjar menyebut hal tersebut merupakan tindak pengamanan.
“Ketika saya tanya, apa kegiatannya di dalam (kantor polisi)? Ternyata mereka main biliar, mereka ngobrol baik-baik, mereka senang-senang,” ujar Ganjar di program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV.
Baca Juga: Terkait Polemik Ricuh Desa Wadas, Begini Harapan Ganjar Pranowo...
Ganjar menilai apa yang terjadi tidak semencekam yang ada di video yang beredar. Sehari berselang, puluhan warga Wadas tersebut dikembalikan ke masyarakat.
Beda hal dengan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI. Pihaknya menyebut bahwa benar ada intimidasi hari itu.
Ketua Bidang Advokasi dan Jaringan YLBHI Zainal Arifin menyebut intimidasi yang disangkakan benar terjadi.
“Ada kekerasa, di-sweeping, kemudian HP HP dari warga itu diambil. Orang istigasah ditangakap, dan penangkapan berlangsung secara acak saja,” ujar Zainal.
“Kawan-kawan yang ingin memberikan bantuan hukum juga diintimidasi,” lanjutnya.
Sebanyak 67 warga Wadas yang sempat diamankan di kantor polisi setempat kini telah dipulangkan ke lingkungan tempat tinggal mereka.
Video Editor: Faqih Fisabilillah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.