KOMPAS.TV - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman merespons tudingan di media sosial yang menyebut dirinya tidak berani melawan kelompok separatis teroris.
Dudung menyebut, dirinya tidak ada kewenangan untuk menentukan kebijakan terkait kelompok seperatis teroris Papua.
Baca Juga: Cerita Menhan Prabowo yang Sudah Kenal KSAD Dudung sejak Perwira Balok Satu
Dudung menyebutkan ada yang menyudutkan TNI Angkatan Darat melanggar HAM dalam menindak kelompok separatis teroris Papua.
Dudung juga menjelaskan, jika dirinya sebagai KSAD tidak mempunyai kewenangan terkait operasi prajurit di lapangan, karena kewenangan menentukan langkah operasi dan strategi yang akan dilakukan di Papua merupakan kewenangan Panglima TNI.
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman memberikan penjelasan tentang kalimatnya soal Tuhan kita bukan orang Arab.
Jenderal Dudung mengungkapkan, bahwa dirinya berdoa kepada Tuhan menggunakan bahasa Indonesia.
KSAD mengatakan Tuhan itu mengerti bahasa apapun yang diucapkan umatnya.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menilai, tidak ada yang salah dalam pernyataan Dudung karena umat Islam diperbolehkan berdoa setelah salat dengan menggunakan bahasa apapun termasuk Indonesia.
Dalam keterangan tertulisnya yang kami kutip dari situs Kementerian Agama RI Yaqut menyebut, “Itu clear sekali kalau kita memahami pernyataan jenderal dudung secara utuh. Pernyataan itu juga menjadi penegasan bahwa Tuhan memang bukan makhluk, tapi sebagai khalik. Sudahlah tidak ada yang perlu diributkan dengan statemen itu.”
Sebelumnya Koalisi Ulama Habaib dan Pengacara Anti Penodaan Agama melaporan KSAD, Jenderal Dudung Abdurchman terkait pernyataan Tuhan bukan orang arab ke Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.