UKRAINA, KOMPAS.TV - Memanasnya hubungan Rusia-Ukraina membuat milter Ukraina waspada; terlebih lagi jika Rusia melancancarkan invasinya sewakut-waktu.
Kewaspadaan Ukraina ditunjukkan dengan melatih warganya berperang; banyak diantara mereka yang dilatih adalah perempuan.
Hal ini terlihat ketika sejumlah warga sipil Ukraina mengikuti latihan militer yang dilakukan oleh Veteran Batalyon Pengawal Nasional Ukraina Azov di Kiev, Minggu (30/1) waktu setempat.
Warga Ukraina panik oleh ancaman serangan rusia. Alhasil, orang-orang dari segala usia, profesi, bahkan gender ikut dalam latihan militer ini.
Seorang warga perempuan Kiev mengaku, ia siap membantu para milisi jika serangan dari Rusia benar-benar terjadi.
Diketahui, ketegangan antara Ukraina dan Rusia telah membara sejak tahun 2014.
Saat itu, Ukraina menggulingkan presidennya yang Pro-Rusia.
Sejak tahun 2014, sudah ada 30.000 perempuan yang secara khusus dilatih bertahan hidup dari perang, bahkan berjuang di garis depan.
Pelatihan militer ini melibatkan manuver taktis, serta instruksi dasar tentang cara memegang senjata
Mereka disiapkan sebagai pasukan cadangan jika terjadi perang dengan negara tetangga rusia.
Kepada Associated Press, Komandan Batalyon Azov mengatakan pelatihan militer diadakan karena pemerintah ukraina dinilai lambat dalam mengantisipasi kemungkinan invasi yang dilancarkan Rusia kepada negaranya.
Kini, Rusia masih menginginkan Ukraina menjadi bagian dari negara federasinya
Sedangkan, Ukraina menolak dengan dukungan politik dari Amerika Serikat untuk tetap merdeka.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.