KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan hilirisasi batu bara dimethyl ether (DME) yang menelan investasi sampai Rp 33 triliun; adakah urgensinya?
Mungkinkah hilirisasi ini akan berjalan sesuai target, mengingat baru ground-breaking?
Adakah pihak yang diuntungkan terkait proyek ini? Atau cuma proyek kepentingan?
Apakah benar DME bisa mengurangi impor terhadap LPG?
Bagaimana proyek ini memengaruhi keuangan negara dan apakah hilirisasi menjadi kebijakan yang sejalan dengan rencana transisi energi? Kompas Bisnis sudah bersama Faisal Basri, Ekonom Senior INDEF sekaligus Akademisi Universitas Indonesia.
Jika ini pasti berjalan sesuai target, mampu di masa transisi, akankah kuota konsumsi masyarakat tetap terpenuhi?
Apakah ini sesuai dengan rencana transisi energi? Di sisi lain, impor LPG Indonesia juga besar sampai Rp 100 triliun dan menelan subsidi sampai Rp 70 triliun agar sampai ke tangan masyarakat.
_____
Jangan lewatkan live streaming Kompas TV 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live.
Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia. Yuk, subscribe channel YouTube Kompas TV!
Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari Kompas TV. Sahabat Kompas TV juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website: https://www.kompas.tv.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.