JAKARTA, KOMPAS.TV - Penyelesaian proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, dipastikan mundur dari target awal.
Kepastian mundurnya mega proyek itu disampaikan Presiden Joko Widodo, saat meninjau terowongan dua proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Purwakarta, Jawa Barat, pada 17 Januari lalu.
Presiden mengaku menerima laporan adanya kendala dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang mengakibatkan pembangunannya melambat. Progres pembangunan kini telah mencapai 79,9 persen.
Presiden berharap, uji coba sudah bisa dilakukan pada akhir tahun 2022, dan sudah siap operasional pada bulan Juni 2023.
Lima hari sebelum kunjungan Presiden, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan lebih dulu meninjau pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di lokasi yang sama di Purwakarta.
Menko Luhut mengecek langsung lokasi proyek terowongan dua sepanjang satu kilometer, yang sempat ambruk saat digali karena terdiri dari struktur tanah lempung yang labil.
Luhut memastikan, sudah ada solusi dari para ahli untuk mengatasi keamanan konstruksi.
Struktur tanah lempung yang menghambat pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, sudah bisa diatasi oleh gabungan ahli terowongan dari ITB dan China, dan mulai menunjukkan kemajuan.
Namun, sejatinya proyek strategis nasional ini telah menghadapi berbagai masalah sejak awal bergulir tahun 2014 silam.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sejak awal telah menimbulkan pro dan kontra.
Dengan berbagai masalah yang timbul, tak sedikit yang menilai mega proyek ini kurang memiliki perencanaan yang matang.
Kini, dengan biaya yang turut ditanggung APBN, proyek harus sesuai target dan memberi manfaat bagi publik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.