KOMPAS.TV - Banjir luapan Sungai Jerohan di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, masih merendam sejumlah desa dan jalan di Kecamatan Balerejo. Akibatnya, aktivitas warga pun terganggu.
Banjir akibat luapan Sungai Jerohan yang terjadi sejak Rabu (19/1) sore masih merendam sejumlah desa dan jalan di wilayah hilir. Ketinggian air bervariasi, antara 50 hingga 70 sentimeter.
Akibat banjir kiriman, aktivitas warga pun terganggu. Seperti di Jalan Desa Waru Rejo, sejumlah pengendara motor harus mendorong kendaraannya karena mogok saat nekat melintas.
Sementara itu, banjir luapan Sungai Jerohan yang terjadi di Desa Balerejo juga mengakibatkan jalan desa terendam dan puluhan kepala keluarga di dua RT juga terdampak.
Sementara itu, diguyur hujan lebat sejak semalam, ratusan rumah warga di Desa Golan Tepus, Kecamatan Mejobo, Kudus, Jawa Tengah, tergenang banjir akibat luapan Sungai Mrisen dan Sungai Dawe.
Ratusan rumah yang berada di empat RT mulai tergenang banjir sejak Rabu (19/1) malam.
Sungai Mrisen dan Sungai Dawe yang mengapit perkampungan tidak mampu menampung debit air yang tinggi sehingga limpas ke perkampungan.
Ketinggian banjir yang menggenangi permukiman warga mencapai dua puluh hingga 40 sentimeter. Hal ini membuat aktivitas warga terganggu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.