SEKADAU, KOMPAS.TV - Seorang ibu dan keenam anaknya, asal Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, akhirnya bisa pulang ke kampung halamannya setelah 20 tahun berada di Malaysia.
Ia bahkan sempat dikira hilang oleh keluarganya karena putus komunikasi bertahun-tahun.
Nuli Yustina, ibu enam anak, asal Desa Senangak, Kecamatan Naga Taman, Kabupaten Sekadau, akhirnya bisa pulang kembali ke indonesia setelah menanti lebih dari dua dekade.
Selama itu pula, ia kehilangan kontak dengan keluarganya.
Nuli merupakan Pekerja Migran Nonprosedural, yang saat usia 16 tahun dibawa ke Malaysia, untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) sejak 2001 silam.
Namun, selama delapan tahun bekerja, ia tak pernah dibayar.
Ia kemudian kabur dari majikannya dan diselamatkan sesama pekerja migran Indonesia (PMI) asal NTT yang kemudian jadi suaminya.
Namun, setelah suaminya meninggal, ia dan keenam anaknya terkatung-katung di Malaysia.
Beruntung, sebelum meninggal, sang suami sempat mengunggah sebuah utas ke media sosial yang dilihat oleh salah satu adik Nuli; lalu kemudian melapor ke BP2MI dan Yayasan Anak Bangsa.
BP2MI pun bergerak cepat dan memulangkan Nuli bersama keenam anaknya ke Indonesia dari Malaysia.
Setelah sempat ditampung dan diperiksa kesehatannya, Nuli bersama enam anaknya dijemput oleh Dinas Sosial Kabupaten Sekadau, ditemani petugas BP2MI dan yayasan anak bangsa.
BP2MI Pontianak mengimbau agar masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri untuk mengikuti prosedur resmi; hal ini untuk melindungi pekerja migran di luar negeri dari potensi adanya masalah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.