KOMPAS.TV - Bawang merah adalah salah satu bahan dasar yang sering digunakan saat memasak. Namun, aktivitas mengiris bawang bisa jadi menyebalkan buat sebagian orang, karena mata akan terasa perih, menangis, dan hidung juga ikut berair.
Sebenarnya, apa yang menyebabkan kita menangis saat mengiris bawang?
Bawang merupakan kelompok tanaman umbi yang tumbuh dan matang di bawah tanah, yang juga merupakan rumah bagi hewan seperti tikus. Hewan-hewan ini suka menggigit berbagai jenis umbi-umbian atau akar. Untuk itu, bawang dilengkapi dengan mekanisme pertahanan diri dari hewan-hewan tersebut.
Melansir Healthline, saat diiris atau dihancurkan, sel-sel yang ada pada bawang menjadi terpisah dan melepaskan zat kimia yang disebut faktor lachrymatory atau LF yang dapat mengiritasi mata.
Sama seperti bawang, mata juga memiliki bentuk perlindungan. Air mata yang keluar saat mengiris bawang sejatinya merupakan suatu respons alami.
Mata yang teriritasi akan memproduksi air mata untuk mengeluarkan senyawa tersebut. Bahkan, seseorang yang sensitif terhadap bawang bisa jadi juga mengalami reaksi alergi seperti gatal-gatal atau geli.
Selain bawang merah, bawang bombay putih dan kuning juga memiliki senyawa yang sama. Namun, beberapa jenis bawang menghasilkan lebih sedikit air mata, misalnya seperti daun bawang.
Tahukah kamu, ada beberapa trik yang bisa dilakukan agar tidak menangis saat memotong bawang merah.
Sebelum memotong bawang merah, coba untuk menyimpan bawang merah di dalam lemari es, atau rendam dalam air selama kurang lebih 15 menit. Mengurangi suhu bawang akan menghambat pelepasan bahan kimia bawang yang akan mengiritasi mata.
Kemudian, gunakan pisau yang tajam dan potong bawang merah di dekat ventilasi atau kipas angin agar menghindarkan agen lachrymatory masuk ke mata.
(*)
Video Editor & Grafis: Arief Rahman
Sumber : diolah dari berbagai sumber
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.