JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia kini harus waspada terhadap tingkat penularan Covid-19 varian Omicron.
Pasalnya, jumlah kasus pasien yang Covid-19 Omicron terus meningkat.
Hingga Senin (17/1) kemarin, tercatat sebanyak 725 orang positif Omicron; jumlah ini meningkat dari yang sebelumnya hanya 565 kasus.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, 90 persen transmisi lokal varian Omicron terjadi di DKI Jakarta, sehingga perang utama menghadapi Omicron adalah di ibu kota.
Menkes menyatakan, perlu diwaspadai kenaikan kasus Omicron di Indonesia diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.
Meski demikian, jika kasus Omicron meningkat, warga tidak perlu panik karena pemerintah sudah melakukan sejumlah langkah untuk menanganinya.
Tidak hanya varian Omicron, tren kenaikan pasien Covid-19 di Wisma Atlet juga terus mlelonjak bahkan kini ketirisian tempat tdiur mencapai 43 persen.
Hingga Senin, sebanyak 2.535 pasien Covid-19 menjalani isolasi di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran.
47 di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron.
Penambahan pasien ini membuat tiga tower digunakan untuk merawat pasien Covid-19, yakni tower 5, 6, dan 7.
Mintoro menambahkan, 83 persen Covid-19 di Wisma Atlet merupakan pelaku perjalanan luar negeri.
Upaya menekan penularan Covid-19 dilakukan dengan mempercepat program vaksinasi booster.
Pemerintah juga akan memperketat persyaratan mobilitas warga, yakni hanya warga yang sudah vaksinasi dua kali yang bisa beraktivitas di tempat publik.
Kompas TV membahasnya dengan sejumlah narasumber melalui sambungan telekonferensi, di antaranya Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M. Faqih; Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Abraham Wirotomo; dan juga Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat, Hermawan Saputra.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.