Kompas TV video sinau

Ternyata Ini Fungsi Batu Kerikil di Rel Kereta Api, Apa Itu?

Kompas.tv - 19 Januari 2022, 19:30 WIB
Penulis : Gempita Surya

KOMPAS.TV - Kereta api merupakan salah satu moda transportasi publik yang terus berkembang hingga saat ini. Serangkaian gerbong ditarik oleh lokomotif, dan berjalan di lajurnya sendiri yaitu rel kereta api.

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa banyak batu kerikil di rel kereta api? Rupanya, batu kerikil ini memiliki fungsi tersendiri.

Bebatuan kerikil ini disebut dengan ballast atau batu kricak, dan diletakkan di antara bantalan, di area bawah, dan di sisi rel kereta api.

Dilansir dari Wonderful Engineering, batu-batu kerikil atau ballast yang ada pada rel kereta api merupakan pemberat. Fungsi pemberat tersebut adalah untuk menahan getaran dan mengurangi goncangan agar rel tetap stabil saat kereta melintas.

Ballast juga memiliki fungsi untuk mencegah tumbuhnya tanaman liar yang bisa mengakibatkan tanah di bawah rel tidak stabil. Tanaman liar yang tumbuh di sekitar rel juga dapat menghambat laju perjalanan kereta api.

Baca Juga: KAI Terbitkan Aturan Terbaru Pengembalian Biaya Tiket Kereta Api, Pahami Baik-Baik!

Selain itu, ballast sebagai pemberat berfungsi untuk menyegel air yang mungkin ada di sekitar rel agar tidak benar-benar mencapai rel. Hal ini dapat mencegah pengikisan tanah akibat hujan dan banjir di sekitar rel kereta api.

Erosi atau pengikisan tanah yang terjadi di sekitar rel dapat menyebabkan rel ambles atau anjlok, sehingga membahayakan kereta yang melintas.

Lantas, apakah harus menggunakan batu kerikil tajam atau bisa menggunakan jenis batu lainnya untuk pemberat rel?

Dilansir dari Science ABC, tidak sembarang batu yang bisa diletakan di rel kereta api. Jika yang digunakan adalah batu bulat yang halus, batu-batu tersebut mungkin akan meluncur dan tidak bisa berfungsi saat kereta api melintas.

Oleh sebab itu, dibutuhkan batu yang tidak akan banyak bergerak, yaitu bebatuan kerikil dengan sudut-sudut yang tajam seperti batu kricak berukuran 2 hingga 6 sentimeter.

(*)

Video Editor & Grafis: Arief Rahman




Sumber : diolah dari berbagai sumber



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x