KOMPAS.TV - Petir adalah fenomena alam yang biasa terjadi saat musim hujan. Kilatan cahaya yang menyambar biasanya diikuti dengan suara gemuruh yang keras.
Walaupun petir adalah fenomena alam yang normal terjadi, keberadaan petir tentu harus diwaspadai terutama dampak dan bahaya petir terhadap makhluk hidup maupun lingkungannya.
Sambaran petir yang bersifat listrik berpotensi menyebabkan gejala tersengat listrik, maupun menimbulkan kerusakan seperti memicu ledakan atau menyebabkan kebakaran.
Lalu, kenapa petir bisa menyebabkan kebakaran?
Baca Juga: Kebakaran Kilang Minyak Pertamina di Cilacap Diduga karena Sambaran Petir, BMKG Beri Penjelasan
Petir yang berpotensi menyebabkan kebakaran bernama petir Cloud to Ground (CG), yaitu petir yang muncul dari awan, kemudian menyambar ke daratan.
Secara sifat, petir cenderung menyambar tempat terbuka atau objek yang lebih tinggi dari sekitarnya.
Alat-alat elektronik seperti televisi dan telepon rumah rentan tersambar petir karena selain bermuatan aliran listrik, alat ini juga tersebut tersambung dengan antena atau kabel yang posisinya cukup tinggi dari area sekitarnya.
Saat menyambar suatu objek, sambaran petir dapat membuat percikan api. Potensi terjadinya kebakaran bisa semakin besar jika percikan api mengenai objek yang mudah terbakar.
Melansir Lightning Protection Institute (LPI), satu sambaran petir dapat mengirimkan ratusan juta volt listrik yang berbahaya dan merusak ke dalam rumah.
Untuk mencegah sambaran petir memicu kebakaran, sebaiknya pasang antena dengan posisi lebih rendah dari pohon atau gunakan penangkal petir di atap. Penggunaan penangkal petir di atap bangunan akan menghantarkan muatan listrik langsung ke tanah, sehingga lebih aman.
Baca Juga: Kualitas Tangki Pertamina Penuhi Standar, Pakar Petir ITB Sebut Petir Tropis Memang Sangat Kuat
(*)
Grafis: Joshua Victor
Sumber : diolah dari berbagai sumber
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.