KOMPAS.TV- Belakangan, sering terlihat di media sosial, video truk atau bus yang oleng. Aksi membahayakan itu direkam dengan sengaja demi mendapatkan nama di kalangan pengemudi truk atau bus. Hanya demi mendapatkan ketenaran, tapi melupakan keselamatan diri sendiri. Fenomena serupa pernah ramai beberapa tahun ke belakang dengan sebutan ‘’om telolet om’’. Berdiri di pinggir jalan, dan berteriak minta suara klakson pada pengemudi. Dua fenomena ini dapat menimbulkan bahaya bagi pengikutnya.
Menurut ahli, kendaraan besar memiliki center of gravity yang tinggi, sehingga mudah terbalik.
“Ketika truk dibuat oleng, risiko selipnya tinggi saat bertemu jalan yang berpasir, oli, maupun air. Jangan merasa paling hebat dengan melakukan aksi yang berbahaya di tempat umum yang bisa mencederai orang lain.” Papar Sony Susmana Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI). Melansir dari Kompas.com
Baiknya, ketika berkendara tetap mengutamakan keselamatan diri sendiri dan pengendara lain. Sesuai dengan instruksi yang tercatat dalam uu no 22 tahun 2009 pasal 105. Setiap orang yang menggunakan jalan wajib berperilaku tertib dan (atau), mencegah hal-hal yang dapat merintangi, membahayakan keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, atau yang dapat menimbulkan kerusakan jalan.
Baca Juga: Polisi Cari Sopir Truk Kontainer yang Timpa Mobil Bos Indomaret Hingga Tewas
Grafis: Agus Eko Apriyanto
Sumber : diolah dari berbagai sumber
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.