KOMPAS.TV - Dalam kunjungannya ke Papua untuk menghadiri pembukaan PON XX Papua, Presiden Jokowi menyempatkan diri untuk membeli noken.
Seperti foto yang diunggah di akun Instagram resmi Presiden Jokowi serta video di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi terlihat membeli kerajinan tangan tersebut dari mama-mama penjual noken di pinggir jalan.
Dalam ajang PON XX Papua, sebanyak 25.000 noken dijadikan sebagai merchandise resmi bagi para atlet dan ofisial.
Lalu, apa itu noken? Noken merupakan tas tradisional khas papua berbahan serat kulit kayu atau bahan alami lainnya.
Masing-masing suku di Papua punya ciri khas noken tersendiri, dengan nama sesuai bahasa daerah masing-masing.
Noken identik dengan perempuan Papua, karena pada umumnya dibuat oleh wanita Papua.
Kerajinan tradisional ini dianggap sebagai simbol kesuburan perempuan, kehidupan yang baik dan perdamaian. Filosofi noken juga melambangkan tanda kedewasaan seorang wanita.
Noken dibuat secara tradisional, bisa memakan waktu 1 minggu hingga 3 bulan tergantung ukuran.
Melansir papua.go.id, berdasarkan ukuran dan kegunaannya, jenis noken untuk perempuan dan laki-laki berbeda. Noken untuk laki-laki berukuran lebih kecil, sedangkan wanita berukuran lebih besar.
Noken biasanya dipakai untuk membawa hasil-hasil pertanian dan membawa barang dagangan ke pasar. Umumnya, noken dibawa dengan menggantungkan talinya di kepala, sedangkan bagian tasnya dibiarkan menggantung di punggung.
Pada 4 Desember 2012, UNESCO mengakui noken sebagai salah satu warisan budaya tak benda. Noken digolongkan dalam kategori “in Need of Urgent Safeguarding” atau warisan budaya yang membutuhkan perlindungan mendesak.
Baca Juga: Ketika Perjalanan Jokowi dan Rombongan Kepresidenan Terhenti Gara-Gara Noken Mama Papua
(*)
Grafis: Arief Rahman
Sumber : diolah dari berbagai sumber
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.