Sering Meeting Online Picu Zoom Fatigue, Apa Itu?

KOMPAS.TV - Selama pandemi Covid-19, aktivitas bekerja, sekolah, kuliah, atau pertemuan lainnya kebanyakan berlangsung secara virtual menggunakan panggilan video.

Kegiatan yang berlangsung hampir setiap hari ini dapat menimbulkan zoom fatigue, yaitu perasaan lelah, gelisah, atau cemas dalam menghadapi pertemuan daring.

Melansir Science Alert, kondisi ini memicu seseorang mengalami 'mirror anxiety' atau ketegangan mental, karena harus terus menerus melihat diri sendiri selama pertemuan daring.

Selain itu, zoom fatigue diketahui juga dapat berkontribusi pada kondisi burn out yang dialami pekerja.

Zoom fatigue disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kelelahan memandang gadget, tidak ada jeda antara istirahat dan bekerja, serta khawatir pada penampilan diri.

Gejalanya meliputi fokus berkurang, motivasi menurun, cepat lelah, mudah tersinggung, sulit membuat keputusan, hingga reflek atau respon melambat.

Menurut Center Director MS School & Wellbeing Center, Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd, kondisi ini dapat memicu masalah pada kesehatan mental.

 “Zoom fatigue bukan gangguan psikologi. Tapi kalau berkepanjangan, dapat mengganggu produktivitas dan kesehatan mental,” ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com.

Dilansir dari SehatQ, ada beberapa cara mencegah dan mengatasi zoom fatigue, di antaranya:

- Istirahatkan mata dari layar dan melakukan peregangan.

- Luangkan waktu 30-60 menit tiap hari untuk berolahraga.

- Ubah metode komunikasi dari panggilan video menjadi panggilan telepon atau email.

- Undang orang-orang yang hanya memiliki kepentingan saja ke dalam pertemuan.

- Batasi durasi pertemuan agar tidak terlalu panjang, misalnya maksimal 25 menit.

Baca Juga: 7 Langkah Mudah Cara Hemat Kuota Internet saat Zoom Meeting

(*)

Grafis: Joshua Victor