MALANG, KOMPAS.TV - Bahasa walikan adalah salah satu dasar bahasa malangan yang menjadi fenomena sosial hingga hari ini.
Faktanya banyak masyarakat yang berasal dari Malang, Jawa Timur, masih menggunakan bahasa walikan saat berkomunikasi di lingkungan informal.
Bahasa walikan adalah ketika sebuah kata dibalik cara bacanya. Misal "Saya" menjadi "Ayas" dan "Selamat" menjadi "Tamales".
Baca Juga: Mahasiswa di Malang Buat Gel Penyembuh Luka
Penggunaan bahasa walikan ini diprakarsai oleh Gerakan Rakyat Kota Malang pada masa kolonilisme. Saat itu warga menggunakan bahasa walikan sebagai alat komunikasi untuk menghindari spionase dari negara musuh yang mengerti Bahasa Indonesia maupun Bahasa Jawa.
Bahasa walikan memiliki cara penguapan yang jelas dengan bahasa malangan. Bahasa Malangan tumbuh dari komunitas masyarakat di beberapa lokasi di Malang dan melahirkan kosakata-kosakata baru.
Misalnya "Mbujuk" dan "Goro" yang artinya berbohong.
Video Grafis: Achmad Ilyas
Video Editor: Novaltri Sarelpa
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.