KOMPAS.TV- Ketika cuaca sedang panas beberapa orang kadang merasa kesal dan mudah terpancing emosinya hingga menjadi marah. Sebaliknya ketika cuaca dingin atau sedang hujan, seseorang mudah merasa murung atau sedih. Suasana hati yang berubah-ubah sesuai dengan kondisi cuaca ternyata saling berhubungan. Sebuah penelitian menunjukan, cuaca dapat memengaruhi suasana hati atau perasaan seseorang. Penelitian dilakukan ke 605 orang peserta. Para peserta penelitian terbagi menjadi tiga penelitian terpisah dengan cuaca yang berbeda pula. Hasilnya menunjukan kalau cuaca, mulai dari tekanan udara hingga kecepatan angin bisa memengaruhi dan mengubah suasana hati. Perubahan suasana hati yang terjadi karena cuaca disebut sebagai Seasonal Affective Disorder (SAD) atau gangguan suasana hati musiman.
Biasanya ini terjadi di negara dengan empat musim, tapi penduduk dengan dua musim juga bisa saja mengalami gangguan suasana hati musiman.
Cuaca yang cerah bisa mengurangi kecemasan karena adanya serotonin yang dihasilkan dari sinar matahari. Serotonin dalam tubuh berfungsi untuk mengatur suasana hati. Ketika serotonin turun menimbulkan rasa sedih. Sedangkan kadar serotonin yang tinggi membuat hati menjadi bahagia.
Cuaca cerah dengan matahari yang menyengat bisa membuat orang jadi lebih semangat, cuaca lembap membuat orang mudah marah, cuaca hujan membuat orang cenderung malas berkegiatan, cuaca dingin membuat orang sedih dan murung, karena kadar serotonin menurun.(*)
Baca Juga: Menjaga Imunitas Saat Musim Pancaroba di Tengah Pandemi Corona
www.kompas.tv/article/199478/menjaga-imunitas-saat-musim-pancaroba-di-tengah-pandemi-corona
Grafis:Agus Eko Apriyanto
Sumber : diolah dari berbagai sumber
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.