KOMPAS.TV - Di tengah tingginya kebutuhan akan oksigen selama pandemi, hadirnya konsentrator oksigen bisa menjadi salah satu solusi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melalui keterangannya dalam konferensi pers yang digelar Senin (26/7/2021) pun melaporkan, setidaknya bantuan 17 ribu oksigen konsentrator dari sejumlah negara sudah mulai berdatangan di Indonesia.
Konsentrator oksigen adalah jenis perangkat medis yang digunakan untuk mengkonsentrasikan oksigen atau memproduksi oksigen dengan konsentrasi tinggi.
Fungsinya adalah untuk menyuplai oksigen ke pasien dengan gangguan pernapasan. Alat ini hanya bisa digunakan dengan pengawasan serta resep dari dokter.
Konsentrator oksigen bekerja dengan cara menyaring udara di ruangan yang awalnya terdiri dari 80 persen nitrogen dan 20 persen oksigen.
Alat ini dilengkapi dengan filter khusus dan saringan yang membantu menghilangkan nitrogen dari udara untuk memastikan pengiriman oksigen yang dimurnikan.
Oksigen yang telah disaring akan ditampung dalam tabung penyimpanan, kemudian disalurkan kepada pasien.
Dari proses penyaringan tersebut, alat ini mampu menghasilkan oksigen murni hingga 96 persen.
Alat ini memiliki kecepatan produksi oksigen sebanyak 5 liter per menit (LPM), dan dilengkapi dengan panel untuk mengatur kadar oksigen yang dibutuhkan oleh pasien.
Saat menghirup oksigen dari mesin ini, pasien menggunakan kanula hidung atau masker khusus.
Konsentrator oksigen memiliki beberapa keunggulan, di antaranya tidak perlu melakukan isi ulang oksigen, mudah dibawa dan dipindahkan, lebih ringan, mudah dioperasikan, serta lebih aman karena tidak memiliki tanki dan tidak bocor.
Namun alat ini juga memiliki beberapa kelemahan seperti harga yang relatif lebih mahal, suara mesin mungkin sedikit lebih berisik, dan tidak bisa digunakan jika listrik mati atau baterai habis.(*)
Grafis: Joshua Victor
Video Editor: Arief Rahman
Sumber : diolah dari berbagai sumber
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.