HAMPSHIRE, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, angkat bicara soal insiden yang melibatkan kapal perusak milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris HMS Defender dengan militer Rusia.
Baca Juga: Dianggap Melanggar, Rusia Klaim Berikan Tembakan Peringatan kepada HMS Defender
Menurut Boris, armada AL Kerajaan Inggris beserta 40 negara sekutunya berhak untuk melakukan manuver di mana pun di seluruh dunia.
"Menurut saya penting bagi armada tempur untuk melakukan apa yang diperlukan di seluruh dunia bekerja sama dengan 40 negara lain untuk bermanuver, tetap pada nilai-nilai kami, tetap pada apa yang kami yakini. Itu termasuk demokrasi, hak asasi manusia, persamaan, tapi juga hukum dan kebebasan navigasi," ucap Boris.
Baca Juga: Deputi Menlu Rusia Sarankan Inggris Ganti Nama HMS Defender jadi HMS Aggressor
Boris juga menegaskan bahwa Inggris menentang aneksasi Rusia terhadap Crimea dan menyebut bahwa wilayah tersebut masih merupakan bagian dari Ukraina.
"Kami tidak mengakui aneksasi Rusia terhadap Crimea. Itu illegal. Ini adalah perairan Ukraina dan sudah benar melewatinya untuk pergi dari titkik A ke B," pungkasnya.
Insiden tersebut terjadi di perairan Laut Hitam, pada hari Rabu (23/6/2021). Rusia mengklaim telah melepaskan tembakan peringatan dan menjatuhkan bom, untuk mengusir HMS Defender dari laut Crimea.
Video Editor: Agung Ramdani
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.