JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam program Kamar Rosi yang digelar secara virtual di YouTube KompasTV, Miftaim An'am alias Miftah Maulana Habiburrahman atau yang lebih akrab dipanggil Gus Miftah menyebut bahwa uang bayaran dari hasil ceramah selalu dikirimkan untuk pondok pesantren.
"Bahasa tepatnya sih bukan komersil ya, karena ada pun panitia yang transfer itu sudah saya biasakan untuk langsung ke rekening yayasan atau pondok pesantren," ujar Gus Miftah dalam program Kamar Rosi, Jumat (16/4/2021).
Di sisi lain, Gus Miftah menegaskan prinsip yang menjadi pegangan hidupnya, yakni boleh menerima tetapi tidak boleh meminta.
Baca Juga: BUKA-BUKAAN! Gus Miftah Jawab Isu Bayarannya Rp3 Miliar sampai Rp7,5 Miliar
"Rosi tahu saya bikin pesantren kebangsaan di tengah Nasrani. Kampung saya itu 60 persen Katolik. Saya punya pesantren di situ sudah diterima dengan baik dan semua santri saya itu free, makan, minum, pendidikan di pesantren semua free. Dan sampai saat ini saya belum pernah bikin proposal untuk minta-minta karena saya punya prinsip boleh menerima tapi tidak boleh meminta," jelasnya.
Lebih lanjut, Gus Miftah juga bercerita pengalamannya yang pernah diundang oleh Wali Kota tetapi acara di-handle oleh Event Organizer. Namun, bayaran yang diterimanya ternyata hanya 25 persen dari budget yang dianggarkan dalam acara Wali Kota.
"Kebetulan wali kota ini kawan saya. Setelah saya pulang, saya ditanya 'mohon maaf bro, tadi sama panitia yang handle, you dikasih berapa?'. Nah ternyata angka yang diberikan kepada saya hanya 25 persen dari budget yang dianggarkan," kata Gus Miftah.
Bahkan, Gus Miftah menyebut bahwa hal itu beberapa kali terjadi padanya.
#KamarRosi #GusMiftah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.