YANGON, KOMPAS.TV - Bentrokan antara polisi anti huru-hara Myanmar dengan pengunjuk rasa anti kudeta militer kembali pecah di Yangon, Myanmar, Jumat (12/3/2021).
Polisi anti huru-hara berulang kali menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa anti kudeta militer di ibukota Yangon.
Massa pengunjuk rasa pun mundur sambil melindungi diri dengan tameng polisi anti huru-hara yang tertinggal di jalan.
Massa juga menyemprotkan alat pemadam api ke udara. Hal ini dilakukan untuk menghalangi pandangan polisi anti huru-hara, dalam menembakkan gas air mata.
Sebagian pengunjuk rasa terlihat menggunakan alat pelindung berupa helm, untuk mengamankan kepala dari lemparan batu.
Sepuluh orang pengunjuk rasa anti kudeta militer dilaporkan tewas ditembak polisi anti hura-hara pada hari Kamis (11/3/2021).
Sebelumnya, junta militer Myanmar di bawah pimpinan Min Aung Hlaing, telah mengumumkan keadaan darurat di negara itu selama setahun.
Militer merebut kendali pada 1 Februari 2021, setelah Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Aung San Suu Kyi memenangkan pemilu.
Video Editor: Mukhammad Rengga
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.