GIANYAR, KOMPAS.TV- Petani padi di Desa Taro, Gianyar, Bali kerap merugi akibat hama tikus yang merusak tanaman.
Akibatnya petani resah karena gagal panen.
Tanggapi hal ini, pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Gianyar, berupaya menanggulanginya dengan melepas burung hantu.
Salah satu makanan favorit burung hantu adalah tikus.
Total ada delapan burung hantu dilepasliarkan guna mengatasi atau mengendalikan hama dengan menghidupkan kembali siklus rantai makanan.
“Kalau ini bisa dikembangkan saya yakin siklus rantai makanan akan terjaga, tidak sampai tikus menggerogoti pertanian. Walaupun ada, dalam toleransi wajar,” kata Bupati Gianyar.
Pengembangan ini dilakukan di subak kuali dan subak tegal lampit.
“Yang paling aman dan bisa dilakukan untuk mengendalikan hama tikus yaitu dengan menjalankan kembali rantai makanan. Setelah saya pelajari ternyata burung hantu jenis Tito Alba mampu memangsa 20 ekor tikus per hari,” ujar Bupati Gianyar.
Dengan adanya ide lepas burung hantu, bupati Gianyar pun mengeluarkan larangan menembak burung.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.