JAYAPURA, KOMPAS.TV – Ketua Tim Kemanusiaan Provinsi Papua untuk Intan Jaya, Haris Azhar menngatakan dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi dan keterangan saksi kunci yakni istri dari Pendeta Yeremias Zanambani diperoleh hasil bahwa pelaku penembakan adalah diduga Aparat TNI di Distrik Hitadipa.
“Informasi yang mengerucutnya itu pada anggota TNI Alpius Koramil Persiapan Hitadipa. Alpius ditemani satu orang lain yang kami tidak dapat namanya,” ujar Haris Azhar di Jayapura (29/10/2020).
Menurut Haris Azhar penembakan ini melibatkan empat orang, dimana dua orang sebagai eksekutor sementara dua orang lainnya untuk berjaga di sekitar lokasi penembakan.
Dugaan ini diperkuat keterangan saksi Meriam Zoani selaku istri korban bahwa pada Sabtu 19 September 2020 sekitar pukul 15.30 WIT.
Empat personel TNI Satuan Tugas Apter Persiapan Kodim Baru di distrik Hitadipa mendatangi kandang babi tempat pendeta Yeremias Zanambani berada dan sekitar pukul 18.00 WIT korban ditemukan dalam keadaan terluka akibat luka tembak pada tangan kiri dan luka senjata tajam pada bagian belakang.
Pelaku diduga kuat adalah anggota TNI karena salah satunya dikenal oleh istri dari pendeta Yeremia Zanambani.
Pelaku sering datang ke rumah korban untuk makan, mandi dan beribadah bersama pendeta Yeremia Zanambani dan keluarga.
Haris menduga penembakan terhadap Pendeta Yeremia Zanambani merupakan sebuah pelampiasan aparat TNI pasca gugurnya Pratu Dwi Akbar Utomo yang ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata pada 17 September 2020.
Tim Kemanusiaan Provinsi Papua menduga korban ditembak menggunakan senjata api berstandar militer dengan jarak kurang lebih 1 meter.
Selain itu korban dianiaya menggunakan senjata tajam pada bagian belakang yag menyebabkan korban meninggal dunia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.