JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Indonesia disebutkan menolak proposal izin pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS) P-8 Poseidon untuk mendarat dan mengisi bahan bakar di dalam negeri.
Menurut laporan Reuters pada Selasa (20/10/2020), permintaan AS tersebut mengejutkan pemerintah Indonesia. Sebab, Indonesia memiliki kebijakan luar negeri bebas aktif, di mana Indonesia tidak pernah mengizinkan militer asing beroperasi.
Lantas seperti apa kecanggihan pesawat mata-mata AS P-8 Poseidon tersebut?
Pesawat P-8 merupakan pesawat patroli buatan Boeing. Pesawat ini merupakan pesawat patroli maritim multi-misi. Pesawat P-8 Poseidon merupakan turunan dari Boeing Next Generation 737-800.
Pesawat ini direkayasa beroperasi selama 25 tahun di penerbangan maritim paling keras termasuk lapisan es.
P-8 Poseidon miliki panjang 39,47 meter dengan rentang sayap 37,64 meter serta tinggi pesawat 12,83 meter.
Mesin yang digunakan adalah 2 mesin CFM56-7 berdaya masing-masing 27.000 LBF dengan kecepatan maksimal 490 knot.
P-8 Poseidon memiliki dua varian yaitu P-8I diterbangkan Angkatan Laut India dan P-8A Poseidon diterbangkan Angkatan Laut AS dan Angkatan Udara Australia.
Perangkat canggih yang memiliki Hight Altitude Anti-Submarine Warfare Weapon Capability (HAACW) serta AGM-88 Harpoon Anti-Ship Missile dan memiliki sensor hidrokarbon untuk deteksi uap bahan bakar kapal selam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.