BALIKPAPAN, KOMPASTV – Memiliki usia senja, tak menyurutkan semangat wanita 58 tahun asal Balikpapan ini.
Sri Sunarti, perempuan paruh baya ini adalah salah satu founder dari batik di Kota Balikpapan.
Ia memulai usahanya dari tahun 2015. Tak mudah untuk menjalani di awal-awal. Meski demikian, ia tak pernah semangat, hingga pada tahun 2018, ia mulai kebanjiran pesanan.
“Kami mulai membatik dari 2018 sampai 2019 itu sudah mulai maju. Apalagi pertamina sudah membantu kami, banyak pesanan”, ungkap Sri saat diwawancara Kompas TV.
Baca Juga: Batik Tulis Khas Lampung Tetap Produktif di Tengah Pandemi
Corak batik yang ia buat mengangkat motif khas Kalimantan, khususnya Kota Balikpapan sendiri, seperti motif lengkungan cumi, motif buah karamunting, motif kantong semar, motif bawang tiwai, motif mangrove.
Untuk proses pengerjaan satu batik tersebut membutuhkan waktu satu hingga dua hari.
Kain batik yang ia produksi bisa diolah lagi menjadi jas, masker, jaket, baju, dan kemeja.
Jas dan masker merupakan produk yang saat ini paling diburu oleh masyarakat, karena tingginya permintaan di tengah pandemi Covid-19.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.