JAKARTA, KOMPASTV - Indonesia Corruption Watch mengkritik beredarnya hasil seleksi pegawai KPK dimana banyak Perwira Tinggi Polri yang ditunjuk untuk mengisi jabatan.
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana ingatkan bahwa kantor tempat ketua KPK Firli Bahuri adalah Komisi Pemberantasan Korupsi bukan kantor kepolisian Republik Indonesia.
"ingin mengingatkan kepada ketua KPK Firli Bahuri bahwa tempat yang bersangkutan bekerja adalah Komisi Pemberantasan Korupsi bukan Kantor Kepolisan Republik Indonesia,"ujar Kurnia
Dari catatan yang sudah dikumpulkan oleh ICW, dikatakan setidaknya ada 9 perwira tinggi yang bekerja di KPK.
Kurnia mengatakan setidaknya ada dua hal yang harus diperhatikan oleh pihak KPK yakni yang pertama terkait dugaan potensi konflik kepentingan dan yang kedua potensi loyalitas ganda.
"terkait dengan potensi konflik kepentingan, sederhananya bagaimana publik akan percaya bahwa penanganan korupsi di masa yang akan datang, ketika melibatkan oknum di kepolisan mereka akan bisa bersikan objektif, sementara diwaktu yang sama mereka suatu saat nanti akan kembali ke instansi asalnya,"ujar Kurnia
Kurnia berpendapat bahwa lebih baik perwira tinggi ini diberdayakan di tempat asalnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.