JAKARTA, KOMPAS.TV - Sempat ramai di media sosial pendiri startup investasi, Raymond Chin menyatakan tidak akan mualaf. Momen itu terjadi ketika ia keceplosan bicara di sebuah siniar dan akhirnya terungkap bahwa beragama Islam.
“Di Indonesia itu ada namanya religion trauma. Saking ngeliat agama sebagai sesuatu yang tabu. Salah sebut bisa dibilang penistaan. Atau misalnya, ‘Islam tapi kok nggak salat?’ judgementnya itu luar biasa,” katanya.
Semakin orang mengintervensi, maka akan menimbulkan perasaan takut di-judge atau dihakimi. Penghakiman yang luar biasa inilah kemudian bisa membuat orang enggan belajar dan mencari informasi.
Kepada Rosianna Silalahi, Raymond menceritakan latar belakang keluarga dan namanya yang merupakan gabungan unsur kedua nama orang tua. Raymond Surya Chin terlahir dari ibu bernama Suryaningsih yang merupakan warga Yogyakarta. Sedangkan nama Chin diambil dari nama ayahnya yang keturunan Tionghoa dan bukan WNI.
“Isa basa Jawa, sithik-sithik wae..,” katanya sambil berkelakar.
Raymond mengatakan awalnya banyak yang tidak percaya dirinya beragama Islam. Sampai akhirnya ia harus menunjukkan KTP untuk membuktikannya.
Raymond Chin menuturkan tradisi Idulfitri yang dilakukannya. Biasanya, ia akan pulang ke kampung halaman ibunya di Yogyakarta. Momen Idulfitri bukan sekadar bertemu keluarga, melainkan kembali ke akar dan selalu rendah hati.
“Mama tuh setiap tahun selalu ngingetin, ‘Back to your roots’. Jadi jangan anggap semua yang ada lu punya di perkotaan itu this is who you are. Mama tuh mulai dari sini, lho. [...] Agama adalah sesuatu yang helps you humble down,” katanya.
Ia menuturkan rumah keluarganya di Yogyakarta masih berada di samping kandang kerbau. Tak jarang, saat masih kecil ia memberi makan kerbau. Raymond harus membakar ampas kelapa untuk bisa merebus dan mandi dengan air hangat.
Selengkapnya saksikan di kanal youtube KompasTV.
Link: https://youtu.be/Ho-FAsYVB-s?si=YKEyxR4aEFxdxWiz
#raymondchin #influencer #idulfitri
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.