JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat Sepak Bola Akmal Marhali melihat permainan Australia pada Kamis (20/3/2025) sama seperti ketika melawan Indonesia di babak 16 besar Piala Asia.
Strategi yang diterapkan Shin Tae-yong saat itu dinilai berhasil. Sementara, Patrick Kluivert belum memiliki pengalaman bertemu Australia.
“Jadi biarkan dia menyerang, kita kuat di pertahanan, karena target kita adalah meraih hasil imbang minimal melawan Australia dan Shin Tae-yong berhasil. Patrick Kluivert kan belum pernah bertemu dengan Australia, maka ia meyakini bahwa konsep paling tepat untuk memenangkan pertandingan. Skor 5-1 ini adalah skor terbesar kekalahan Indonesia melawan Australia nomor 2. Setelah kita pernah kalah 6-0 pada tahun 1973,” katanya.
Apakah ini kegagalan naturalisasi? Menurut Akmal, naturalisasi tidak menjamin berprestasi.
Komika David Nurbianto melihat ada strategi yang berbeda dari biasanya. Contohnya, Calvin Verdonk, Mees Hilgers, juga Jay Idzes yang tidak menempati posisi biasanya.
“Makanya gol-gol Australia menurut saya karena itu. Kalau butuh adaptasi, ya memang. Tapi kenapa seorang Patrick Kluivert tidak bisa membaca itu,” ungkap David.
“Bahasa yang paling rame, Kluivert tidak hoki,” jawab Akmal.
Tetap menyala, Garuda!
Selengkapnya saksikan di kanal youtube KompasTV.
Link: https://youtu.be/r4ISj6qoGTo?si=rSYkS_PtLSqhJWrI
#timnasindonesia #australiavsindonesia #patrickkluivert
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.