Kompas TV TALKSHOW rosi

Dugaan Korupsi Pertamina, Bagaimana Kepercayaan Publik pada Danantara? | ROSI

Kompas.tv - 1 Maret 2025, 22:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dana Anagata Nusantara (Danantara) resmi diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto, Senin (24/2/2025). Sementara, kunci sukses investasi di antaranya tidak ada korupsi.

Tetapi, salah satu backbone Dana Anagata Nusantara (Danantara) yakni Pertamina, kini dirundung dugaan kasus korupsi. 

Pendiri startup investasi Raymond Chin menilai peristiwa ini menjadi perhatian tersendiri, karena adanya dugaan kasus korupsi Pertamina yang sama-sama dikelola pemerintah. 

“Labelnya itu kayak dianggap udah dianggap satu geng. Dan influence dari satu geng itu bisa merembet ke mana-mana. Kalau misalnya permasalahan sistemik atau struktural. Sudah pasti yang lain ter-influence,” ungkapnya. 

Rosan Roeslani, Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, yang juga Menteri Investasi dan Hilirisasi melihat situasi ini sebagai pembelajaran, menyempurnakan sistem, dan memastikan tidak terjadi korupsi. 

Dari tujuh BUMN yang Asetnya dikelola dan antara, tiga di antaranya merupakan bank BUMN. Bank Mandiri, BRI, dan BNI. Sementara empat bahwa BUMN lain yang bukan bank tapi asetnya dikelola Danantara yakni PLN, Pertamina, Telkom Indonesia, dan Mining Industry Indonesia (MIND ID). 

 

Kabarnya pemerintah akan mengajak eks Perdana Menteri Inggris, Tony Blair untuk masuk dalam struktur Dana Anagata Nusantara (Danantara). Rosan Roeslani, Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, yang juga Menteri Investasi dan Hilirisasi mengatakan semua Sovereign Wealth Fund (SWF) selalu dikelola oleh global advisor. 

Rosan membenarkan nanti akan ada Pendiri Bridgewater Associates, Ray Dalio yang juga bergabung. 

“Ray Dalio nanti juga akan datang ke sini, karena dia kan one of the biggest investor yang sudah very prominent. Jadi bisa memberikan guideline,” ungkap Rosan. 

Rosan mengatakan akan ada beberapa nama penting lain yang akan memberikan panduan dan masukan positif terkait hal ini. 

 

Selengkapnya saksikan di kanal youtube KompasTV. 

Link: https://youtu.be/9AP_M3GIZQg 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x