JAKARTA, KOMPAS.TV - Pendiri startup investasi Raymond Chin menyampaikan salah satu pertanyaan publik tentang adanya Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-7 Joko Widodo sebagai dewan penasihat Dana Anagata Nusantara (Danantara).
Hal ini menjadi pertanyaan, karena untuk mengelola dan mengawasi investment fund atau dana investasi, akan lebih tepat jika diisi oleh fund manager dari luar negeri.
Rosan Roeslani, Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, yang juga Menteri Investasi dan Hilirisasi mengatakan Presiden Prabowo Subianto ingin mengajak presiden-presiden sebelumnya untuk melihat langsung pengelolaan Danantara, sebab ini adalah tanggung jawab yang besar.
Meski demikian, Raymond berpendapat untuk mewujudkan good governance adalah dengan meminimalisasi segala macam ruang, agar tidak ada celah untuk terjadi penyimpangan. Misalnya dengan kejelasan peran soal regulator dan operator, sehingga memperkecil risiko adanya kepentingan pribadi atau partai politik.
Rosan juga menjawab pertanyaan publik soal rangkap jabatan pada beberapa pengurus Danantara. Menurut Rosan adalah suatu komplementari yang diharapkan saling sinergi untuk menciptakan kepercayaan investor, namun tetap dengan menjaga profesionalitas masing-masing.
Diketahui, Presiden Prabowo telah menugaskan beberapa pembantunya untuk mengelola Dana Anagata Nusantara (Danantara). Selain Rosan, ada pula Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Danantara, dan wakil menteri BUMN Doni Oskaria sebagai Chief Operating Officer (COO) Danantara.
Raymond pun bertanya kepada Rosan, dari 0-100%, seberapa yakin tidak akan terjadi korupsi di Danantara? Rosan berani menjamin 100 persen, dirinya dan tim tidak akan melakukan korupsi.
“Ada komite audit, komite investasi, komite ethical di semua lapisan. [...] Yang bisa saya pastikan, saya dan tim tidak akan melakukan korupsi. Itu saya bisa jamin 100%,” katanya di Program ROSI.
Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/9AP_M3GIZQg
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.