JAKARTA, KOMPAS.TV - Ade Lativa adalah pendamping korban kasus kekerasan seksual oleh kasus Agus difabel. Sebagai seorang aktivis, ini baru pertama kalinya ia mendapati kasus seorang pelaku pelecehan seksual penyandang disabilitas daksa. Bahkan, mungkin ini adalah sejarah pertama kali terjadi di Indonesia.
“Kita punya PR yang besar, terkait dengan bagaimana membuat masyarakat juga punya pemahaman yang matang tentang konsep kekerasan seksual itu seperti apa,” katanya.
Menurut Adel, dalam kasus ini baik korban maupun pelaku adalah sama-sama kelompok rentan. Sehingga selama ini pihaknya juga berusaha untuk bagaimana proses hukum berjalan tanpa ada intervensi publik dan menyudutkan satu pihak.
“Kami sangat menjaga supaya itu tidak terjadi sebenarnya. Makanya kami sebenarnya dari awal tidak pernah muncul di publik, sampai akhirnya ada dari pihak tersangka muncul di media memberikan klarifikasi versinya dia. Saya rasa wajar ya, dilaporkan pasti ada upaya untuk membela diri,” tegas Adel.
Di sisi lain, Adel mengatakan tidak boleh ada stereotip bahwa tidak mungkin difabel melakukan pelecehan seksual. Begitu juga sebaliknya, tidak boleh akhirnya membuat stereotip lain bahwa jika ada seorang disabilitas daksa, jangan-jangan dia juga pelaku.
Selengkapnya saksikan di kanal youtube KompasTV.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.