JAKARTA, KOMPAS.TV - Gamma adalah siswa SMKN 4 Semarang yang menjadi korban penembakan polisi. Kakek Gamma, yakni Subambang meyakini tidak ada tawuran yang terjadi di malam naas itu. Selain itu, keluarga merasa janggal dengan posisi luka tembak yang dialami almarhum Gamma.
“Janggalnya kalau ada tawuran, melawan, ditembak, pasti kena dadanya bukan dari samping,” kata Subambang kepada Rosianna Silalahi.
Ayah Gamma, yakni Andi Prabowo mengatakan keluarga sempat diminta untuk mengikhlaskan kepergian almarhum dan tidak melanjutkan masalah ini. Namun, keluarga menolak itu.
“Kakak yang di Semarang dia bilang, kalau waktu malam itu suruh buat pernyataan untuk tidak meluruskan masalah, biar keluarga untuk mengikhlaskan. Tapi kakak menolak semuanya,” ungkap Andi.
Andi menambahkan, ada orang yang merekam saat diminta untuk membuat pernyataan itu. Belakangan ia tahu itu adalah wartawan.
“Sempat juga ada upaya untuk memberikan uang sebagai tutup mulut?”, tanya Rosianna Silalahi.
“Mungkin ada ya, tapi kami tolak sebelumnya. Sudah kami sampaikan bahwa tidak menerima bantuan apa pun dari Polrestabes Semarang,” pungkas Subambang.
Kepada Rosi, Andi mengatakan begitu marah lantaran pelaku begitu tega melakukan itu kepada Gamma.
“Saya nggak suka, nggak seneng kalau anak saya itu sudah ditembak hingga meninggal, tapi kok masih difitnah. Saya sakit. Seperti apa pun akan saya lakukan untuk mencari kebenaran anak saya,” tuturnya.
Selengkapnya saksikan di kanal youtube KompasTV.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.