JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua KPK periode 2003-2007, Taufiequrahman Ruki mengatakan jika adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) itu dianggap hiburan untuk membuat masyarakat senang dengan adanya “Jumat Keramat”.
“Kalau memang itu pendapat masyarakat, saya menyarankan kepada Pansel Capim sebaiknya Cak Lontong dengan Komeng diminta sebagai pimpinan KPK,” katanya.
Lebih lanjut, sebagai seorang perwira polisi Ruki mengatakan bahwa OTT di institusi kepolisian cukup dilakukan oleh Polsek. Menurutnya, OTT itu tidak boleh dijadikan cara bertindak utama dalam pemberantasan korupsi, sebab itu adalah sesuatu yang komplementer.
Cara bertindak utama haruslah melalui penyelidikan dan penyidikan dalam membangun kasus, sehingga berhasil menangkap sesuatu yang disebut “big fish” dan “big amount”.
“OTT dapatnya cuma ‘secere-cere’. KPK itu diadakan untuk entertain atau pemberantasan korupsi?” pungkasnya.
Sebelumnya Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menanggapi pertanyaan media, apakah KPK akan gencar menggelar OTT untuk memperbaiki citra lembaga yang terpuruk berdasarkan survei Litbang Kompas.
Alexander berharap pihaknya bisa berhasil menggelar OTT sebagai hiburan untuk masyarakat dalam waktu dekat.
Simak dialog Rosianna Silalahi bersama Ketua KPK 2003-2007, Taufiequrahman Ruki. Saksikan dalam ROSI eps. KPK: Gagal Berantas Korupsi di kanal youtube KompasTV.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.