JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang ayah di Kuningan, Jawa Barat, tega menggergaji jari anaknya, AZ hingga hampir putus. TW menganiaya AZ lantaran diduga mencuri uang tetangganya senilai Rp300.000.
Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Wilayah Jakarta, Annelia Sari Sani menyebut bisa jadi TW memiliki berbagai masalah kejiwaan yang tidak diakui. Selama ini stigma yang melekat pada laki-laki yakni harus kuat dan tidak mungkin depresi. Hal inilah yang kemudian tidak mendapat pertolongan yang tepat dan akhirnya melampiaskan tekanan tersebut kepada anak atau istrinya.
Annelia Sari Sani mengatakan sepanjang pola pengasuhan menggunakan kekerasan tersebut masih diterima di masyarakat, maka rantai kekerasan pada anak akan terus berulang. Misalnya, ada pola pengasuhan dalam keluarga yang meyakini bahwa anak boleh dipukul sebagai tanda sayang atau tindakan kekerasan lainnya.
Menurut Anne, ada beberapa tanda-tanda bahwa seseorang sadisme, seperti tidak memiliki empati dan tidak bisa merasakan perasaan ikut berduka ketika orang lain sedih. Tanda lain yakni jika orang tersebut senang menyakiti binatang atau orang lain hingga mengalami kekerasan fisik.
Simak dialog Rosianna Silalahi bersama Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Wilayah Jakarta Annelia Sari Sani. Saksikan dalam ROSI eps. Anak Bukan untuk Disiksa di kanal youtube KompasTV.
Link: https://www.youtube.com/watch?v=yxFqFwiv148
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.