AKARTA, KOMPAS.TV - Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Hamid Awaludin menduga ada pemaksaan di balik sikap Partai Golkar yang tiba-tiba berubah mendukung Gibran sebagai wakil Prabowo. Sikap Golkar selama ini selalu jelas menolak isu perpanjangan masa jabatan Presiden menjadi tiga tahun dan isu perpanjangan tiga periode.
Hamid menduga perubahan ini karena berkaitan dengan kasus dugaan korupsi izin ekspor minyak sawit mentah yang melibatkan Airlangga.
Partai Golkar resmi mendukung Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto pada Sabtu (21/10/2023). Padahal sebelumnya seluruh kader mendukung Ketum Golkar Airlangga Hartarto sebagai pasangan Prabowo dalam Koalisi Indonesia Maju. Bahkan sejak awal dari hasil Munas, Rapimnas, dan Rakernas partai Golkar telah memandatkan Airlangga untuk maju sebagai calon presiden.
Hamid Awaludin menduga selama ini ucapan Gibran hanyalah refleksi dari kepura-puraan menolak atau justru ketidakyakinan akan diloloskan oleh MK.
Sebelumnya dalam Program ROSI eps. Gibran di Antara Ganjar dan Prabowo (27/7), Gibran Rakabuming Raka mengatakan masih banyak kandidat lain yang lebih berkompeten untuk maju di Pilpres 2024. Namun saat ditanya Rosianna Silalahi soal isu akan mendampingi Prabowo Subianto, Gibran hanya menjawab untuk menunggu putusan Mahkamah Konstitusi soal uji materi gugatan batas usia capres-cawapres. Kini Gibran maju mendampingi Prabowo Subianto.
Selengkapnya saksikan dalam ROSI eps. Ketika Dinasti Jokowi Meninggalkan Megawati di kanal youtube KompasTV.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.