Pengamat: Masuknya Prabowo dalam Kabinet Jokowi adalah Matinya Oposisi | Rosi

JAKARTA, KOMPAS.TV - Peneliti Politik dari ISEAS - Yusof Ishak Institute Singapore, Made Supriatma mengatakan masuknya Prabowo dalam Kabinet Jokowi adalah matinya oposisi. Made mengatakan tidak pernah melihat adanya persatuan politik yang demikian eratnya. Terjadi persuasi dan pertukaran antar partai politik. Hal ini berdampak tidak ada suara alternatif lain yang bersifat membangun.  

Made Supriatma mengatakan ada berbagai konsekuensi apabila Mahkamah Konstitusi meloloskan gugatan batas usia capres-cawapres. Jika Prabowo Subianto berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, maka berpeluang besar untuk memenangkan Pemilu 2024. Sebab, putra sulung Jokowi ini dianggap bisa meraih suara dari pendukungnya. 

Namun di sisi lain, Prabowo tahun ini berusia 72 tahun dan diketahui memiliki riwayat penyakit stroke. Menurut Made, jika seandainya ada masalah kesehatan pada Prabowo dan Gibran yang harus mengambil alih pemerintahan, dikhawatirkan bisa menimbulkan krisis. Sebab, Gibran masih berusia muda dan minim pengalaman. 

Selengkapnya saksikan dalam ROSI eps. Antara Jokowi, Gibran, dan Ketua MK di kanal youtube KompasTV.