JAKARTA, KOMPAS.TV - Politisi Senior Siswono Yudo Husodo menyebut wajar jika apa yang dilakukan relawan Jokowi secara kritis dan pertimbangan rasional. Namun menjadi tidak wajar apabila sampai mengkultuskan individu. Ia melihat tidak ada kultus tersebut ketika melihat sosok Jokowi yang baik dan egaliter.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan belakangan banyak kandidat Capres dan Cawapres mengklaim dirinya figur yang cocok melanjutkan program Jokowi. Menurut Yunarto, saat ini relawan mulai menerka-nerka isi hati Jokowi pada kandidat Capres, sehingga membuat relawan terjebak dalam demokrasi kultus.
Politisi Senior Siswono Yudo Husodo mengatakan fenomena terpilihnya Ferdinand Bongbong Marcos tidak akan terjadi di Indonesia. Sebab, kondisi di sini berbeda dengan Filipina. Saat ini semua calon mencoba mendapatkan restu dari Jokowi untuk berlaga di Pilpres 2024.
Menurut Siswono, di tengah kondisi ekonomi sosial yang jelek, maka tokoh-tokoh yang memiliki kaitan dengan masa lalu akan lebih mudah terpilih. Terpilihnya anak mantan diktator Ferdinand Marcos ini menggantikan Rodrigo Duterte sebagai Presiden Filipina.
Selengkapnya saksikan dalam ROSI eps. AHY Jadi Cawapres Anies, Surya Paloh Setuju? Di kanal Youtube KompasTV.
Link: https://www.youtube.com/watch?v=ifOX0BL5RXk
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.