KOMPASTV - Sejumlah pasien terapi DSA (Digital Subtraction Angiography) atau terapi cuci otak yang dilakukan Dokter Terawan Agus Putranto menyampaikan testimoninya.
Namun, hal ini menuai polemik karena kesaksian pasien dianggap bukan bukti ilmiah atau EBM (Evidence Based Medicine). Terawan mengatakan, EBM sebetulnya dimulai dari pendapat ahli.
Meski demikian, EBM adalah salah satu bagian dalam suatu penelitian.
Ada indikator lain yang menentukan dalam sebuah uji klinis dan harus dilihat secara holistik. Terawan menambahkan, kolegium radiologi telah memberikan kewenangan kepadanya untuk melakukan tindakan medis sesuai kompetensi.
Simak selengkapnya dalam ROSI Eksklusif “Akhirnya, Dokter Terawan Menjawab” di kanal Youtube KompasTV.
#DokterTerawan #VaksinNusantara #TerapiCuciOtak
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.