YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Indonesia Space Science Society (ISSS) menemukan garis sumbu imajiner yang menghubungkan tiga hot spot penampakan UFO dan alien di Yogyakarta. Garis yang membentang dari barat ke timur ini diberi nama "Vortex Line Yogyakarta".
Menurut Direktur ISSS Venzha Christ, selama ini Yogyakarta mempunyai sumbu imajiner yang membentang dari utara ke selatan dan diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO, sebagai "The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks".
Seperti yang diketahui garis imajiner utara selatan berkaitan dengan sumbu filosofi Yogyakarta yang menghubungkan Tugu Golong Gilig, Keraton, dan Panggung Krapyak, yang kita kenal sebagai Sumbu Filosofi Yogyakarta.
Baca Juga: Pembukaan Indonesia UFO Festival 2024, Wayang Alien Berlaga di Lokasi Crop Circle Yogyakarta
“Pada 2024, atas pengamatan dan pengembangan berbagai kegiatan dalam ranah astronomi, sains antariksa dan eksplorasi antariksa, ISSS bersama dengan berbagai lembaga dan komunitas di Indonesia, menemukan koneksitas serta simpul-simpul area yang sangat spesifik di Yogyakarta,” ujar Venzha Christ, Jumat (7/3/2025).
Tiga titik area berada di Berbah Sleman, Gedongkiwo Yogyakarta, dan Nanggulan Kulon Progo. "Vortex Line" di antara Berbah, Gedongkiwo, dan Nanggulan ini merupakan garis mirroring dari titik-titik konstelasi rasi bintang Orion. Ketiga titik tersebut tepat pada posisi sudut Orion Belt.
Berikut penjelasan masing-masing
Titik Pertama : Fenomena Anomali Crop Circle Berbah
Fenomena ini muncul di area persawahan daerah Berbah, Sleman, Yogyakarta, tepatnya di Krasaan Jogotirto Berbah yang muncul pada tanggal 23 Januari 2011. Kala itu, warga geger dengan munculnya pola aneh di persawahan tersebut. Batang padi roboh dan membentuk pola lingkaran besar dan kecil. Diameter Crop Circle diperkirakan berkisar 70 meter.
Perangkat desa serta warga setempat mempercayai jejak asing ini adalah bukan buatan manusia. Tidak sedikit juga orang yang memprediksi ini berkaitan dengan benda asing dari luar angkasa atau UFO. Namun perkembangan dan penelitian yang dilakukan oleh berbagai pihak masih terus dilakukan hingga saat ini.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.