JAKARTA, KOMPAS.TV - Penelitian terbaru mengungkap fakta mengejutkan tentang inti terdalam Bumi. Tidak hanya berputar dan bertumbuh, inti Bumi ternyata mengalami perubahan bentuk yang tak terduga.
Dalam studi yang dipublikasikan di Nature Geoscience, ilmuwan menemukan batas antara inti dalam dan inti luar Bumi sangat lunak dan bahkan mungkin selembut jelly.
Hal ini diketahui setelah para peneliti menganalisis data dari 121 gempa bumi yang terjadi antara 1991 hingga 2023.
Baca Juga: NASA Luncurkan Misi Eksplorasi Bulan dengan Roket SpaceX, Bawa 10 Instrumen Sains
Dalam penelitiannya, tim ilmuwan menggunakan gelombang seismik dari gempa yang terjadi di lokasi yang sama tetapi pada waktu berbeda.
Hasilnya, mereka menemukan variasi misterius dalam pergerakan gelombang tersebut, yang mengindikasikan bahwa inti dalam Bumi mengalami perubahan bentuk di batasnya.
“Permukaan inti dalam bergerak dengan cara yang belum kita deteksi sebelumnya,” ujar John Vidale, seismolog dari University of Southern California, dikutip dari Washington Post.
Penelitian ini juga menguatkan teori bahwa inti dalam Bumi tidak hanya mengalami perubahan bentuk, tetapi juga perubahan kecepatan rotasi dalam siklus tertentu.
Sebelumnya, para ilmuwan berdebat apakah perubahan ini terjadi karena bentuk atau kecepatan—studi ini mengungkap bahwa keduanya mungkin berperan.
Meski fenomena ini terdengar luar biasa, ilmuwan menegaskan, perubahan ini tidak berdampak langsung pada kehidupan di permukaan Bumi.
Namun, penemuan ini bisa menjadi langkah besar dalam memahami lebih jauh tentang dinamika inti Bumi yang masih penuh misteri.
“Setelah puluhan tahun penelitian dan perdebatan, gambaran tentang inti dalam semakin jelas,” kata Xiaodong Song, seismolog dari Peking University.
Penelitian ini semakin membuka wawasan tentang rahasia terdalam planet kita. Apakah ada dampak jangka panjang dari pergerakan ini? Para lmuwan masih terus mencari jawabannya hingga sekarang.
Baca Juga: Asteroid Raksasa Menuju Bumi! Ilmuwan Peringatkan Potensi Tabrakan di 2032
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Washington Post
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.