YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menangah (UMKM) saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata, bahkan bisa semakin naik kelas. Pemanfaatan digital marketing dinilai sebagai hal yang jitu untuk dipakai oleh pegiat UMKM.
Hal ini terungkap dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan sejumlah mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi (Mikom) angkatan 15 Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta terhadap para pelaku UMKM di kawasan Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), baru-baru ini. Adapun materi pelatihan yakni komunikasi pemasaran atau digital marketing untuk warga sekitar dan para pelaku UMKM.
"Digital marketing memiliki biaya sangat terjangkau. UMKM bisa memulai dari anggaran kecil melalui sosmed atau Google Ads. Selain itu jangkauan digital marketing lebih luas tidak hanya pelanggan lokal tetapi juga nasional bahkan internasional. Dengan e- commerce dan sosmed memungkinkan akses ke jutaan pengguna," terang salah satu narasumber Heni Dwi saat memberikan materi dihadapan 50 pelaku UMKM, pemuda dan warga di Joglo Rajendra Farm, Dusun Trayu Kalurahan Ngargosari Kapanewon Samigaluh, Selasa (10/12/2024). Dalam siaran pers yang diterima Kompas.tv.
Baca Juga: Alasan Bisnis Anda Butuh Digital Marketing Agency di Era Modern Seperti Sekarang
Heni yang juga salah satu mahasiswa Mikom Angkatan 15 ini menjelaskan, target lain pelatihan yakni memperkenalkan merek UMKM pada banyak orang, konten menarik dan kampanye digital yg kreatif meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan
"Kenali dan tentukan tujuan penasaran digital, kenali target audiens, buat profil bisnis onlen, buat konten menarik, pilih saluran digital marketing yg tepat dan gunakan iklan berbagai," ujar perempuan yang seorang konten kreator ini.
Perlu diketahui juga bahwa di kawasan Dusun Trayu ini banyak terdapat pelaku UMKM seperti pengerajin wingko,enting-enting jahe, egg roll mocaf, gula semut dan sebagainya.
Pembicara lainnya yakni Firna Zahwa Firdausi yang juga mahasiswa Mikom Angkatan 15 menyatakan beberapa hal wajib ada dalam medsos bisnis. Hal itu-itu dijelaskanya sebagai berikut:
1. Foto profil wajib memakan memakai logo, maskot atau brand UMKM tersebut.
2. Tagline beraupa kalimat pendek untuk menggambarkan perusahaan atau merek dan menjadi indentitas cirikhas.
3. Kategori, adapun kategori akun wajib sesuai.
4. Nilai jual menyajikan hal hal menarik seperti berdiri sejak tahun berapa, halal , tersertifikasi halal oleh MUI, testimoni
5. Informasi penjualan
Jam buka tutup cara pesan alamat toko offline
6. Highlight (ikon highlight sesuai warna brand identitas anda)
Firna juga memberikan tips kaitan dengan pengembangan media sosial UMKM dengan beberapa hal di antaranya membuat konten rutin di medsos, mempromosikan terus akun, berkolaborasi dengan perusahaan atau brand lain, memasang iklan di medsos dan meningkatkan publisitas.
"Intinya kita harus fokus siapkan bisnis, produk atau jasa, buat dan kelola media publikasi dan fokus tingkatkan trafik," beber dia yang juga seorang content creator ini.
Sementara itu Lurah Ngargosari, L Kiswanto mengaku apresiasi dengan kegiatan yang dilakukan sekelompok mahasiswa Mikom UPNVY. Pihaknya berharap akan ada kegiatan sejenis dapat dilaksanakan secara rutin.
Baca Juga: Menparekraf RI Beri Pelatihan Digital Marketing Kepada UMKM Bali
"Ilmu baru yang didapatkan ini diharapkan menjadi modal dasar UMKM ini untuk naik kelas,"
Senada Ketua Asosiasi Kelompok UPPKS (AKU)Widosari Samigaluh sekaligus pemilik Rajendra Farm, Galuh Aji Sri Hardiningsih mengaku hal serupa. Pihaknya berharap apa yang disampaikan dapat memberi manfaat bagi warga dan pelaku UMKM di Samigaluh
Adapun Ketua panitia program pengabdian masyarakat Kristian Setyo Widagdo menuturkan kegiatan ini dilakukan untuk menerapkan dan berbagi pengetahuan dari mata kuliah Komunikasi Pemasaran yang diampu oleh Assoc Prof Dr Edwi Arief Sosiawan, SIP, Masi, CIIQA, CIAR, CPM (Asia).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.