Kompas TV saintek teknologi

Kemenkominfo Ungkap Alasan Desa Perlu Jadi Locus Strategis Pengembangan Digital Entrepreneur

Kompas.tv - 3 September 2024, 05:25 WIB
kemenkominfo-ungkap-alasan-desa-perlu-jadi-locus-strategis-pengembangan-digital-entrepreneur
Foto ilustrasi smart village. Agus F Pratama (24), aparatur Tiyuh Pulung Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, memantau pembangunan insfrastruktur desa melalui layar monitor di ruangan Command Center di balai tiyuh, Senin (13/3/2023). Kemenkominfo berharap desa perlu menjadi locus strategis pengembangan digital entrepreneur guna mewujudkan smart village. (Sumber: KOMPAS/VINA OKTAVIA )
Penulis : Redaksi Kompas TV | Editor : Gading Persada

KOMPAS.TV- Desa saat ini sudah tidak dipandang sebelah mata dengan adanya perhatian serius pemerintah terhadap pembangunan serta kemajuan di wilayah tersebut. Maka dari itu desa perlu menjadi locus atau lokasi strategis pengembangan digital entrepeneur di Indonesia.

Demikan disampaikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui Kepala Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BPDSMP) Kominfo Yogyakarta, Anton Susanto. Menurut dia, pengembangan SDM bidang kominfo perlu disinergikan dengan berkembangnya disrupsi teknologi dalam layanan publik pada level perdesaan (smart village).

"Artinya aparatur pemerintah, rumah tangga pedesaaan dan unit usaha didalamnya perlu dibekali dengan kompetensi digital yang dapat mendorong adopsi desa cerdas dan tumbuh kembangnya UMKM sebagai bentuk kemandirian ekonomi," papar Anton dalam siaran pers yang diterima Kompas.tv, Senin (2/9/2024). 

Baca Juga: Korban Minta Kasus Penipuan Proyek Smart Village Diungkap

Anton mengaku, sudah memaparkan semua hal tersebut kaitannya dengan desa perlu menjadi locus atau lokasi strategis pengembangan digital entrepeneur di Indonesia dalam sebuah workshop evaluasi dan penguatan Digital Talent Scholarship (DTS) dengan tema Pengembangan Konten Digital dan Social Media untuk UMKM dan Smart Village yang berlangsung baru-baru ini di Universitas Muhammadiyah Semarang, Jawa Tengah.

Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan bentuk implementasi Quad-helix (Pemerintah, Akademisi, Industri/Praktisi dan komunitas sosial masyarakat) yang beberapa diantaranya hadir baik sebagai narasumber maupun peserta workshop.

Para pembicara dan narasumber dalam Workshop Evaluasi dan Penguatan Digital Talent Scholarship (DTS) dengan tema Pengembangan Konten Digital dan Social Media untuk UMKM dan Smart Village yang berlangsung baru-baru ini di Universitas Muhammadiyah Semarang, Jawa Tengah. (Sumber: Dok. BPDSMP Kominfo Yogyakarta)

"Workshop yang sudah digelar kemarin juga memberikan bekal wawasan terkait pengembangan konten kreatif dan pemanfaatan analisis social media bagi UMKM dan Startup Business." 

"Oleh karena itu, diharapkan pula dapat terbentuk ekosistem tumbuhnya digital entrepreneur melalui kerja bersama antara pemerintah, akademisi, dunia usaha dan komunitas sosial masyarakat. Hal ini karena tidak cukup hanya dibekali kompetensi dan ketrampilan digital, tapi bagaimana UMKM difasilitasi ruang tumbuh kembangnya," papar Anton Susanto.

Baca Juga: Desa Sepakung, dari Area "Blankspot" Jadi Desa Digital di Semarang

Senada disampaikan pula oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Tegal Dessy Arifianto. Ia yang turut hadir dalam workshop tersebut mengakui pentingnya penguatan layanan publik di desa berbasiskan digital melalui dukungan infrastruktur dan komitmen kepemimpinan.

"Artinya kepemimpinan digital di level perdesaan menjadi keharusan untuk menghadirkan smart village," tandas dia.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x