Kompas TV saintek sains

Ada Fenomena Enam Planet Berbaris Sejajar di Langit Besok 3-4 Juni 2024

Kompas.tv - 31 Mei 2024, 12:05 WIB
ada-fenomena-enam-planet-berbaris-sejajar-di-langit-besok-3-4-juni-2024
Fenomena planet sejajar yang berhasil diabadikan oleh remaja Singapura bernama Charmaine Lee, Sabtu (25/6/2022) lalu. (Sumber: Kompas.com/Mothership)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Fenomena parade planet adalah peristiwa astronomi yang terjadi ketika orbit beberapa planet di tata surya membawa mereka ke sisi Matahari yang kira-kira sama pada waktu bersamaan.

Meskipun disebut parade, planet-planet tersebut tidak benar-benar berbaris sejajar, melainkan tersebar di seluruh langit dengan kedalaman, posisi, dan jarak berbeda.

Namun dari sudut pandang Bumi, mereka terlihat seolah-olah sejajar dalam satu barisan.

Fenomena langka parade planet berupa enam planet berbaris sejajar dilaporkan dari Kompas.com, Jumat (31/5/2024) akan terjadi pada tanggal 3 hingga 4 Juni 2024 mendatang.

Baca Juga: Fenomena Istiwa A'zam, Inilah yang Terjadi Ketika Matahari Tepat di Atas Ka'bah

Enam planet yang akan tampak sejajar adalah Merkurius, Mars, Jupiter, Saturnus, Neptunus, dan Uranus.

Untuk letak setiap planet, Jupiter dan Merkurius yang sebenarnya terpisah sejauh 448 juta mil, akan tampak saling berdekatan di sekitar cakrawala.

Yang bergerak ke Timur Laut adalah Uranus, diikuti oleh Mars, Neptunus, dan terakhir Saturnus. Bahkan, bulan sabit juga akan terlihat di tengah-tengah parade.

"Ya, enam planet berjajar sepanjang ekliptika pada pagi hari menjelang Matahari terbit, sekitar pukul 05.15 WIB," jelas Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin, Senin (27/5).

Meskipun dilaporkan enam planet sejajar, setidaknya ada empat planet (Merkurius, Jupiter, Uranus, dan Neptunus) yang akan terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang atau tertutup oleh sinar matahari terbit.

Sementara dua planet tersisa, Mars dan Saturnus, akan mudah terlihat, meskipun kemungkinan besar bisa sangat redup pada dini hari, ketika penyelarasan terjadi.

Meski tampaknya kejadian luar biasa, Thomas mengatakan fenomena seperti ini lumrah terjadi.

Fenomena ini bisa terjadi akibat aktivitas dari planet yang mengorbit pada lintasan Matahari.

"Itu fenomena biasa dan sering terjadi karena planet-planet dekat bidang orbit Bumi mengitari Matahari sehingga selalu berada di sekitar ekliptika, lintasan semu Matahari di langit," terang dia.

Baca Juga: Heboh Fenomena Aurora, Kenapa Tak Pernah Muncul di Langit Indonesia?

Disebutkan bahwa pemandangan terbaik akan terlihat satu jam sebelum matahari terbit pada tanggal 3 Juni dan 4 Juni 2024.

Karena pada malam-malam tersebut, bulan sabit yang indah akan terlihat di dekat Mars dan Saturnus dan dapat dilihat dengan lebih baik dengan menggunakan teleskop kecil.


 

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x