DEPOK, KOMPAS.TV – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) di Tapos, Depok, Jawa Barat (Jabar), Selasa (7/5/2024).
Presiden Jokowi mengatakan, kehadiran IDTH milik Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) ini, menandai langkah maju nasional dalam meningkatkan kapasitas lokal untuk pengembangan teknologi.
“Saya mengharapkan IDTH ini tidak hanya menjadi tempat uji sertifikasi, tidak boleh berhenti sekadar pengadaan alat dan teknologi saja, tetapi juga menjadi tempat untuk mendorong inovasi, memperkuat ekosistem teknologi digital lokal dengan kemudahan akses sertifikasi,” ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya.
Presiden Jokowi meminta Kementerian Kominfo terus mendorong IDTH menjadi pusat penelitian dan pengembangan dengan menggandeng perguruan tinggi, start-up, serta kalangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Kehadiran IDTH juga diharapkan mampu mendorong riset dan paten, mendukung pengembangan pengujian dan sertifikasi produk-produk lokal.
Hal ini agar produk perangkat digital dalam negeri mampu menjadi center of excellence atau pusat keunggulan baru dalam ekosistem digital Indonesia.
Perlu diketahui, kehadiran IDTH BBPPT merupakan satu langkah konkret pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Emas 2024 melalui Visi Indonesia Digital 2045 (VID 2045).
Pada 2024, VID disusun berdasarkan opsi rekomendasi arah kebijakan dalam perencanaan transformasi digital. Tema yang diusung, yakni mewujudkan ekosistem digital yang inklusif dan kolaboratif berbasis inovasi demi mendukung Indonesia maju berdaulat dan berkelanjutan.
Berdasarkan VID 2045, IDTH mengemban tiga peran strategis. Pertama, protect, lewat perlindungan atau menjaga kesehatan dan keselamatan manusia dari ketidaksesuaian emisi perangkat yang berpotensi mengganggu.
Kedua, gate, gerbang arus keluar masuk produk-produk elektronik ekspor maupun impor termasuk membantu industri dalam negeri untuk dapat masuk ke pasar global.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.