JAKARTA, KOMPAS.TV - Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang dapat menimbulkan kerusakan secara masif. Para peneliti telah lama mencari tahu bagaimana memprediksi gempa.
Sejak 1960-an, para geolog telah menggunakan metode ilmiah modern guna memprediksi gempa bumi. Sayangnya, kompleksitas sistem patahan yang melintasi Bumi membuat gempa sulit diprediksi.
Kini, para peneliti dari The University of Texas di Austin berhasil melatih artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk memprediksi gempa bumi.
Baca Juga: Google Luncurkan AI Generatif "Bard", Bisa Bantu Pengguna Menulis Artikel hingga Puisi
Algoritma AI dengan tepat memprediksi 70 persen gempa bumi seminggu sebelum terjadi, dalam uji coba selama tujuh bulan di China.
Mereka melatih AI untuk mendeteksi perubahan statistik dalam data seismik realtime yang telah dipasang oleh para peneliti dengan gempa bumi sebelumnya.
AI diberi serangkaian fitur statistik berdasarkan pengetahuan tim tentang fisika gempa bumi, kemudian AI diminta untuk melatih dirinya sendiri berdasarkan database rekaman seismik selama lima tahun.
Hasilnya, AI berhasil memprediksi 14 gempa bumi dalam jarak sekitar 200 mil dari perkiraan akan terjadi dan dengan kekuatan yang hampir sama dengan yang dihitung.
AI melewatkan satu gempa bumi dan memberikan delapan peringatan gempa bumi palsu.
Sayangnya, belum diketahui apakah pendekatan ini juga dapat diterapkan di lokasi lain.
Peneliti yakin bahwa di wilayah yang memiliki pelacakan seismik kuat, seperti di Jepang, Texas, hingga Turki, prediksi gempa dapat meningkat.
Baca Juga: Simak 2 Prodi Terbaru ITS Surabaya: Rekayasa AI dan Rekayasa Perangkat Lunak, Prospek Lulusan Cerah!
Sergey Fomel, profesor di Biro Geologi Ekonomi University of Texas mengatakan bahwa memprediksi gempa bumi merupakan hal yang penting.
“Kami belum bisa membuat prediksi di mana pun di dunia, namun apa yang kami capai menunjukkan bahwa apa yang kami anggap sebagai masalah mustahil pada prinsipnya dapat dipecahkan,” kata Fomel, dikutip dari News Utexas.
Penelitian prediksi gempa menggunakan AI ini merupakan bagian dari kompetisi internasional yang digelar di China, di mana AI yang dikembangkan oleh University of Texas menjadi yang pertama dari 600 desain lain.
Temuan dari uji coba tersebut kini diterbitkan dalam jurnal Bulletin of the Seismological Society of America.
Baca Juga: 20 Titik Lampu Lalu Lintas di DKI Pakai AI Google, Jika Lalin Padat Lampu Hijaunya Lebih Lama
Alexandros Savvaidis, ilmuwan peneliti senior yang memimpin Texas Seismological Network Program (TexNet) mengatakan, meski tingkat akurasi AI masih pada angka 70 persen, tetapi itu adalah hasil yang besar dalam penelitian prediksi gempa.
“Hal ini merupakan hasil yang sangat besar dan dapat membantu meminimalkan kerugian ekonomi dan korban jiwa serta berpotensi meningkatkan kesiapsiagaan gempa bumi secara signifikan di seluruh dunia,” ucap ia.
Sumber : News Utexas
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.