KOMPASTV - Tubuh kita ini ada tiga unsur penting yang harus kita rawat. Ketiga unsur ini harus bekerja bersama-sama agar melahirkan manusia paripurna, manusia yang lengkap. Ketiga unsur itu adalah hati, otak dan badan.
Otak butuh asupan gizi seperti pendidikan dan ilmu pengetahuan, pun dengan badan perlu asuman gizi yaitu dengan makan dan minum. Asupan gizi bagi hati adalah dengan dzikir atau mengingat akan adanya Allah.
Dalam berdzikir ada beberapa macam bentuk penerapannya. Ada yang sedang berdagang sambil berdzikir, melukis, belajar dll. Ahli tasawuf mengelompokkan terdapat 2 jenis dzikir yaitu :
DZIKIR JAHAR
Dzikir Jahar (nyata); Dzikir Jahar dilakukan mulut dengan menyebut-nyebut bacaan (lafazh); Istighfar, Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, dll.
“ Sesungguhnya bergemuruhnya suara orang berdzikir saat usai shalat fardhu betul-betul terjadi di masa Rasulullah s.a.w. Aku dapat mengetahui orang sudah usai shalat (berjamaah di masjid Nabi) ketika kudengar suara dzikir itu “. (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad).
DZIKIR KHOFI
Dzikir Sirri (rahasia); Dzikir Sirri tidak menggunakan mulut, melainkan dzawq (perasaan) dan syu`ur (kesadaran) yang ada di dalam qalbu. Karenanya dzikir ini menjadi tersamar (khafiy) dan hanya pelaku serta Allah Subhanahu wa ta’ala saja yang dapat mengetahuinya.
Dalam Dzikir Sirri, orang mengingat Allah, merasakan kehadiran Allah, menyadari keberadaan Allah. Didalam qalbunya tumbuh rasa cinta, dalam keadaan diam dan tidak berbunyi selalu mengingat akan adanya Allah tanpa diketahui oleh siapapun. Dalam diri selalu sadar kalau ada dan selalu bersama Allah sehingga hanya kebaikan yang dilakukan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.