JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Nasrullah Jasam, menegaskan bahwa jemaah yang akan melakukan wukuf di Arafah harus memiliki visa haji dan juga smart card.
Menurut Nasrullah smart card ini sedang diaktivasi secara bertahap oleh petugas Maktab sebelum didistribusikan kepada jemaah dan kartu ini akan diperiksa saat jemaah memasuki wilayah mashaer, yaitu Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
"Dokumen utama jemaah haji ada dua, yaitu paspor dan visa haji. Bukan visa selain haji. Ini harus diingat oleh para jemaah yang akan melaksanakan haji," tutur Ketua PPIH Arab Saudi Nasrullah Jasam di Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Baca Juga: Ingatkan soal Kesehatan, Ini Pesan Ma'ruf Amin saat Melepas 393 Jemaah Haji Kloter Pertama dari Aceh
"Jemaah yang akan masuk Arafah harus punya smart card. Dan untuk punya ini, jemaah harus punya visa haji," tuturnya dikutip dari laman kemenag.
Nasrullah, yang juga merupakan Konsul Haji, menyatakan bahwa ada peningkatan dalam pemeriksaan dokumen jemaah haji.
Petugas Saudi melakukan pemeriksaan dokumen di berbagai lokasi, termasuk di Masjidil Haram dan Nabawi.
Pemeriksaan dokumen juga diperketat di titik masuk kota Makkah.
"Pemeriksaan di check point juga diperketat. Petugas memastikan jemaah yang masuk ke Makkah memiliki visa haji dan supir yang membawa jemaah punya izin masuk ke Makkah," jelas Nasrullah.
Baca Juga: 300 Petugas Haji Tambahan Tiba, Punya Tugas Khusus Dampingi Lansia
Sumber : Kompas TV, Kemenag
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.