MEKKAH, KOMPAS.TV - Tenaga kesehatan haji menskrining kesehatan jemaah calon haji lansia yang memiliki risiko kesehatan tinggi. Skrining dilakukan di masing-masing sektor yang berdekatan dengan hotel jemaah. Skrining digelar untuk menjaring jemaah haji yang tidak bisa melakukan wukuf di arafah secara mandiri.
Mengutip laporan langsung jurnalis KompasTV, Imron Fahim, Skrining atau penapisan diawali di sektor 9 wilayah misfalah Kota Makkah, Arab Saudi pada Rabu pagi (29/5/2024).
Selanjutnya skrining akan dilakukan di sektor lainnya di wilayah Rei Bakhsy, Jarwal, Raudah dan Syisah. Total ada 11 sektor dan 1 sektor khusus.
Skrining kesehatan fokus pada sejumlah penyakit yang paling banyak menjadi penyebab kematian jemaah seperti serangan jantung.
Baca Juga: 432 Calon Haji Kloter 39 Asal Garut Diberangkatkan dari Pendopo Kabupaten
Hasil skrining juga menjadi rekomendasi apakah jemaah dapat wukuf di arafah secara mandiri atau harus di safari wukufkan dengan bantuan petugas.
Penyelenggaraan Safari Wukuf ada dua, pertama Safari Wukuf jemaah sakit yang dilakukan oleh Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Kemudian KKHI dari Kementerian Kesehatan, kedua Safari wukuf jemaah lansia non mandiri, dan difasilitasi oleh bidang layanan lansia dan disabilita.
Tahun ini bidang layanan lansia dan disabilitas mengalokasikan layanan safari wukuf bagi 300 jemaah lansia. Sedangkan, KKHI melakukan dan menyiapkan 152 kuota untuk jemaah sakit.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.