JAKARTA, KOMPAS.TV - Mandi junub atau mandi besar dalam ajaran Islam, bukan hanya sekadar tindakan membersihkan diri dari kotoran fisik.
Namun, juga merupakan salah satu kunci utama dalam menjaga kesucian diri untuk dapat melaksanakan berbagai jenis ibadah.
Berdasarkan panduan yang diberikan oleh Kementerian Agama, mandi junub menjadi syarat mutlak bagi umat Islam dalam kondisi tertentu, seperti sebelum melaksanakan salat, itikaf, thawaf, menyentuh mushaf Al-Quran, dan ibadah lain yang membutuhkan kondisi bebas dari hadats besar maupun kecil.
Baca Juga: Teks Khotbah Jumat 15 Maret 2024: Mengawali Puasa Ramadan dengan Senyuman
Ada dua kondisi utama yang mewajibkan seorang Muslim untuk melakukan mandi junub: pertama, terjadinya ejakulasi mani, baik disengaja maupun tidak; dan kedua, setelah berhubungan suami istri, meskipun tidak terjadi ejakulasi.
Kedua kondisi ini meniscayakan pelaksanaan mandi wajib atau mandi junub untuk menghilangkan hadas besar, dibandingkan dengan hadas kecil yang dapat dihilangkan hanya dengan wudu.
Baca Juga: Jadwal Imsak untuk Wilayah Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Denpasar 15 Maret 2024
1. Niat Mandi Junub
Niat menjadi pondasi utama dalam setiap ibadah, termasuk mandi junub.
Niat ini diucapkan dengan lafal:
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.